Kabar Baik

Mandala segera bergegas menuju ke tempat tujuannya yang selanjutnya. Tak berapa lama kemudian, ia tiba di depan kantor Resha. Pemuda yang telah menyelesaikan satu beban di pundaknya itu akhirnya memilih untuk menunggu Resha sembari duduk di atas motor kebanggaannya.

Sekitar sepuluh menit ia menunggu Resha, akhirnya yang ditunggu pun datang menampakkan batang hidungnya.

“Udah nunggu lama?”

“Udah bertahun-tahun sih gue nunggu di sini.”

Resha pun langsung memukul lengan pria itu. Mereka akhirnya berangkat menuju sebuah kafe yang biasa menjadi langganan mereka. Mandala dan Resha tiba di kafe ketika matahari sudah sepenuhnya terbenam. Lampu jalanan pun menjadi sumber penerang bagi tiap pengendara yang berlalu lalang. Tak butuh waktu lama, kedua muda-mudi itu akhirnya tiba di tujuan mereka.

“Gimana tadi?” Resha membuka percakapan setelah sekian lama keduanya hanya fokus pada makanannya.

“Iya, gitu aja sih, kalau dibilang susah ya susah.”

Resha yang sedang mengaduk-aduk es kopinya itu lantas terheran-heran, tidak biasanya sahabatnya itu merasa pesimis.

“Udah deh gak usah dipikirin banget, La. Lo udah berusaha yang terbaik.”

Mandala pun seketika tertawa mendengar tutur kata sahabatnya itu.

“Kok ketawa? Apanya yang lucu?”

“Lo yang lucu.”

Mandala menjawabnya dengan menatap Resha sekilas, sedangkan Resha hanya terdiam setelah mendengar tiga kata yang diucapkan Mandala. Namun, perempuan itu akhirnya kembali membuka suaranya.

“Yang bener anjir, lo jadi gimana sekarang? Belum keluar pengumumannya?”

Mandala lantas mengecek ponselnya, “Oh iya, bentar gue tanya Kevin.”

Beberapa lama kemudian, terdapat suara yang memecahkan keheningan di tempat itu, suara itu berasal dari seorang pria yang tanpa sadar berdiri dari kursinya, tak lain dan tak bukan adalah seorang Mandala Sadewa. Resha yang kebingungan melihat tingkah laku lelaki itu hanya bisa menatapnya sembari menunggu jawaban.

“GUE LOLOS SHA, GUE DITERIMA!”

“Hah serius? Anjir keren banget lo!“ 

“Yaiyalah, gue gitu loh, Mandala.”

Resha hanya bisa mencibir, namun tetap saja, hatinya merasa senang mendapat kabar baik tersebut.

“Sesuai janji, gue traktir lo hari ini ya, Sha.”